Pijat Tubuh – Efek Fisik dan Psikologis Positif

pijat tubuh

pijat tubuhPijatan apa pun, baik itu terapi olahraga atau spa ayurveda, memengaruhi empat sistem tubuh. Yaitu,

Fisiologis Fisik Neurologis Psikologis Keempatnya terhubung. Gerakan terampil tangan seorang pemijat menciptakan efek pertama, yaitu fisik yang pada gilirannya memicu tiga lainnya. Dengan setiap pukulan, gesekan, tekanan atau penekanan pada kulit, otot-otot yang berada di bawah mengalami perubahan neurologis, fungsional, atau psikologis.

Respons tubuh terhadap terapi pijat bergantung pada jenis gerakan, yaitu teknik dan waktu dilakukannya. Kedalaman, kecepatan, frekuensi, dan bagian tubuh yang dipijat juga menjadi faktor penentu tingkat manfaatnya. Pertama, mari kita lihat reaksi fisik terhadap pijatan.

Apa manfaat fisik dari terapi pijat tubuh?

Otot-otot dalam tubuh memiliki banyak kelenturan. Mereka dapat memperpanjang dan menyusut ke tingkat yang signifikan. Ini adalah jaringan penghubung yang terletak di sekitar mereka yang membatasi pergerakan. Salah satu cara untuk meningkatkan ekstensibilitas jaringan ikat adalah melalui pijatan. Menguleni atau memeras secara terus menerus dapat melonggarkan (ditambah meregangkan) jaringan yang ada di dekat otot. Selain itu, gerakan keras meningkatkan sirkulasi darah ke area tersebut dan memanaskannya sehingga jaringan menjadi lentur.

Jika dilakukan secara teratur, pijatan dapat menyebabkan:

Pemanjangan serat otot Perubahan jaringan ikat Meningkatkan fleksibilitas Perubahan fisik dalam tubuh ini menghasilkan keuntungan sebagai berikut:

Rentang gerak pada persendian tubuh meningkat karena otot-otot rileks. Pembengkakan yang terjadi akibat bocornya darah atau cairan lain dari pembuluh dan kapiler bisa berkurang. Pijat merangsang aliran getah bening plus meningkatkan suhu jaringan lunak yang menyebabkan reabsorpsi cairan yang bocor dan dengan demikian mengurangi pembengkakan. Otot apa pun yang menahan ketegangan dapat diredakan dengan gerakan pijatan yang membelai. Gerakan tersebut merangsang reseptor yang ada di ujung saraf yang kemudian dapat mengakibatkan relaksasi atau pengencangan otot. Efeknya refleksif artinya terjadi secara otomatis di otot karena pijatan. Apa reaksi psikologis dari pijatan?

Baca Juga  3 Tips Cepat Menggunakan Minyak Atsiri Dengan Aman

Sebelum membahas manfaat psikologis dari pijat, satu hal harus dijelaskan. Hasil biologis atau fisiologis sangat terkait dengan efek mental terapi. Ketika otot-otot rileks, keadaan otak yang lebih damai secara otomatis tercapai. Begitu pula sebaliknya. Ketika umpan balik psikologis mengatakan untuk melepaskan ketegangan di pikiran, otot-otot di tubuh juga akan rileks.

Beberapa kompensasi psikologis yang dapat dicapai melalui pijat adalah:

Pereda nyeri: Pijatan mengurangi ketegangan otot yang mengurangi tekanan pada ujung saraf yang mengarah pada penurunan nyeri. Saat beberapa rasa sakit berkurang, persepsinya juga diubah yang selanjutnya menguranginya. Siklus terus berulang. Oleh karena itu, terapi olahraga terus digunakan untuk menangani cedera pada atlet dan mempercepat rehabilitasi. Kecemasan: Relaksasi fisik tubuh dan menghilangkan rasa sakit akibatnya menghilangkan kecemasan yang dimiliki tubuh. Apa hasil biologis dari terapi spa?

Efek pijat ala Thai tidak terbatas pada otak dan tubuh fisik. Fungsi biologis di dalamnya juga melihat hasil yang positif. Saat pijatan dilakukan dengan tekanan dan mendalam, pijatan akan menekan dan melepaskan pembuluh darah yang meningkatkan sirkulasi darah. Bahkan aliran getah bening ke jantung dapat ditingkatkan dengan memberikan pijatan yang berkepanjangan ke area tertentu di tubuh. Dua teknik di mana getah bening dapat distimulasi untuk mengalir ke ekstremitas tubuh adalah menguleni dan membelai dalam.

Ketika aliran darah meningkat di dalam tubuh, oksigen yang tersedia untuk jaringan lunak juga meningkat seiring dengan aksesibilitas nutrisi. Ketika aliran getah bening meningkat, kemampuan tubuh untuk mengeluarkan produk limbah dari sistem limfatik juga meningkat. Aliran darah dan getah bening dicapai dengan merangsang saraf. Hal ini menyebabkan pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan lebih banyak sirkulasi darah, suhu lebih tinggi, peningkatan elastisitas otot, pengiriman oksigen dan nutrisi yang lebih baik.

Baca Juga  5 Pose Yoga Terbaik Membantu Anda Melawan Obesitas

Manfaat terakhir dari pijat adalah neurologis. Dengan gerakan tertentu, terapis pijat dapat menginduksi tindakan refleks dalam tubuh. Tindakan ini memiliki efek sedatif. Salah satu gerakan tersebut adalah menggosok area yang sakit. Gerakan tersebut merangsang ujung saraf di lokasi tersebut yang mengirimkan sinyal untuk menghentikan rasa nyeri. Ini terjadi dengan menghalangi transmisi sinyal ke sumsum tulang belakang. Secara sederhana, pijatan mengurangi rasa sakit di tubuh dengan memengaruhi sistem saraf.

Penjumlahan Singkat

Intinya adalah bahwa berbagai jenis pijatan dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, menghilangkan kecemasan, merangsang aliran darah dan oksigen. Ini juga dapat digunakan untuk mengurangi pembengkakan dan meningkatkan rentang gerak. Terapi tubuh yang sangat baik dapat membawa Anda ke keadaan rileks atau membuatnya lebih aktif. Apa efek pijatan harus ditentukan oleh kebutuhan fisik dan mental orang tersebut.