4 Cara Menumbuhkan Sikap Optimis Pada Anak

anak optimis

anak optimisRasanya sangat menantang untuk menjadi optimis akhir-akhir ini, atau mungkin selalu seperti ini, tetapi di mana pun kita berpaling, seseorang menderita, berkelahi, atau menyakiti orang lain. Sekalipun itu adalah sesuatu yang sederhana seperti komentar menyakitkan di media sosial, kasus kemarahan di jalan pada perjalanan pagi Anda, atau ketakutan oleh outlet berita lokal, anak-anak Anda sering menyaksikan momen-momen ini dan mengamati reaksi orang tua mereka. . Sangat mudah untuk tersedot ke dalam hal-hal negatif, tetapi Anda tidak perlu melakukannya. Besarkan anak Anda untuk menjadi optimis dengan mengajari mereka bagaimana melihat sisi baiknya, karena anak yang positif lebih bahagia dalam hidup dan lebih bisa menyesuaikan diri.

1. Berpikirlah sebelum Anda berbicara.

Pernahkah Anda memperhatikan bagaimana anak-anak Anda meniru komentar negatif aneh yang Anda buat? Sangat umum bagi anak-anak untuk mengulang pembicaraan orang dewasa dan omelan sehari-hari. Mereka tidak perlu mendengar komentar negatif tentang pengemudi di depan Anda atau rekan kerja yang melakukan kesalahan pada Anda. Ceritakan kisah-kisah itu kepada pasangan Anda dan sebaliknya carilah anekdot positif dari hari Anda untuk dibagikan kepada anak-anak Anda. Ceritakan kepada mereka tentang sesuatu yang baik yang Anda lakukan untuk teman atau kisah sukses dari pekerjaan dan jika Anda mendapati diri Anda melontarkan sesuatu yang negatif, putar balik dengan memberikan perubahan yang lebih positif padanya. “Aku tidak percaya orang itu memotongku … hmm, mungkin mereka punya urusan darurat keluarga yang harus diurus.”

2. Fokus pada rasa syukur dan kebaikan.

Mendorong anak-anak untuk menjadi sukarelawan membantu mereka yang kurang beruntung, menghargai apa yang mereka miliki, dan memberi serta bijaksana kepada teman dan keluarga mereka akan memberi mereka pandangan hidup yang lebih positif. Keluarga yang bersyukur berbicara tentang apa yang mereka syukuri dan memimpin dengan memberi teladan.

Baca Juga  5 Tip Untuk Mengajari Anak Tata Krama dan Etika yang Baik

3. Jeda sebelum Anda bereaksi.

Mungkin sulit untuk tidak ikut campur dan membantu anak-anak Anda ketika segala sesuatunya berjalan menyimpang bagi mereka. Tunggu untuk melihat bagaimana mereka akan menangani situasi menantang yang muncul dan alih-alih memberi mereka solusi, biarkan anak-anak mencoba menyelesaikan masalah itu sendiri. Ini akan memberdayakan mereka dan memberi mereka rasa optimisme jika mereka dapat menyelesaikan masalah sendiri. Dan ketika mereka mau tidak mau, mereka akan lebih optimis dalam menangani tantangan berikutnya yang menghampiri mereka.

4. Bersenang-senang bersama.

Istirahatlah dari stres dan kesibukan sehari-hari dengan menghabiskan waktu bersantai dengan anak-anak Anda kapan pun Anda bisa melakukannya; berpelukan di sofa, membaca buku di taman, memasak bersama, berjalan-jalan di hutan, atau mencoba hal lain yang memungkinkan Anda menghabiskan momen berharga bersama mereka. Dan yang paling penting, tertawalah, bersikap konyol, dan jaga agar semuanya tetap ringan. Ini mengajarkan anak-anak bahwa bahkan di hari-hari tergelap, selalu ada langit biru di cakrawala.